SURABAYA - Jangkrik yang selama ini dikenal sebagai pakan burung ternyata di tangan Mahasiswa Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya diubah menjadi makanan yang menggugah selera.
Sebuah inovasi dicetuskan para mahasiswa Ubhara dalam program kewirausahaan. Bahkan, kreativitas mahasiswa ini mendapat kepercayaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (DP2M) Ditjen Dikti Kemendiknas melalui program Kewirausahaan Mahasiswa (PKM).
Kabag Humas Ubhara M Fadeli mengatakan, peluang usaha ini digagas oleh empat orang mahasiswa. Melalui bedak kecil para mahasiswa ini menawarkan menu baru yang cukup unik kepada pengguna jalan di kawasan kampus, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.
"Pada awalnya masyarakat masih ragu dengan keripik jangkrik olahan mahasiswa karena dianggap aneh. Namun Mahasiswa ini meminta kepada pembeli untuk mencoba terlebih dahulu," kata Fadeli
Sebuah inovasi dicetuskan para mahasiswa Ubhara dalam program kewirausahaan. Bahkan, kreativitas mahasiswa ini mendapat kepercayaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (DP2M) Ditjen Dikti Kemendiknas melalui program Kewirausahaan Mahasiswa (PKM).
Kabag Humas Ubhara M Fadeli mengatakan, peluang usaha ini digagas oleh empat orang mahasiswa. Melalui bedak kecil para mahasiswa ini menawarkan menu baru yang cukup unik kepada pengguna jalan di kawasan kampus, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.
"Pada awalnya masyarakat masih ragu dengan keripik jangkrik olahan mahasiswa karena dianggap aneh. Namun Mahasiswa ini meminta kepada pembeli untuk mencoba terlebih dahulu," kata Fadeli
Ternyata setelah dilakukan kajian dan penelitian, keripik jangkrik ini sangat kaya protein dan dapat menghilangkan nyeri menopouse bagi wanita. Dia menjelaskan, penelitian menunjukkan, jangkrik memiliki senyawa kimia seperti asam amino yang dibutuhkan untuk proses pembentukan sel. Jangkrik juga mengandung glutation yang berfungsi sebagai antioksidan alami pada tubuh manusia.
"Anggota kelompok ini mengolah jangkrik di salah satu rumah mahasiswa lalu dikemas dalam kantong plastik seharga Rp5.000 per kantong," jelasnya.
Dosen Pembina kewirausahaan Fakultas Ekonomi Syafi'i menyatakan, program mampu memberikan insipirasi bagi mahasiswa mengembangkan bakat menjadi pengusaha. Tahun ini ada 25 proposal program kreativitas mahasiswa yang mendapat dukungan biaya dari DP2M Dikti. Salah satunya adalah yang cukup inovatif karya Restra Huliselan dan kawan-kawan mahasiswa Fakultas Ekonomi Ubhara Surabaya yaitu keripik jangkrik rasa sambal goreng.
"Pembinaan program kewirausahaan bagi mahasiswa akan semakin ditingkatkan dengan bimbingan dan dukungan permodalan, sehingga melahirkan wirausahawan yang handal dan mampu bersaing di tengah masyarakat," kata Syafi'i
0 comments:
Post a Comment